Dalam rangka mendukung upaya menjembatani kesenjangan gender di sektor energi Indonesia, Proyek ACCESS telah melakukan inisiatif dengan menyasar…" />

Pasti Ada Cara Untuk Aku Belajar...

October 29, 2024

Dalam rangka mendukung upaya menjembatani kesenjangan gender di sektor energi Indonesia, Proyek ACCESS telah melakukan inisiatif dengan menyasar operator perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik (PLTS). Program ini merupakan langkah penting untuk mendorong keterlibatan perempuan dalam industri yang selama bertahun-tahun didominasi oleh laki-laki.

Rani, seorang perempuan muda dari Desa Muara Ripung di Kabupaten Barito Selatan, merasa berada di persimpangan jalan ketika mendengar tentang kesempatan pelatihan operator lokal pada tahun 2021. Awalnya ia merasa ragu, tetapi ia mempertanyakan kemampuannya untuk menangani tanggung jawab teknis tersebut. “Saya tidak memiliki pengalaman, dan saya pikir mengoperasikan dan memelihara pembangkit listrik tenaga surya akan terlalu rumit bagi saya. Teknik elektro terasa seperti dunia yang jauh,” akunya. Namun, didorong oleh dukungan keluarganya, Rani mulai mempertimbangkan kembali. “Keluarga memotivasi saya; mereka mengingatkan saya bahwa jika saya ingin bekerja dan belajar, saya harus mengambil risiko. Pasti ada jalannya,” kenangnya pada proses seleksi operator lokal sebelumnya pada tahun 2021.

Rani akhirnya mendaftar di pelatihan tahun 2022 yang dikelola oleh PPSDM Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia. Minggu-minggu berikutnya kehidupan Rani dipenuhi dengan tantangan dan terobosan. Dikelilingi oleh perempuan lain yang memiliki keberanian serupa, ia menemukan dukungan yang luar biasa. Bersama-sama, mereka menangani pelatihan aspek teknis, mempelajari seluk-beluk teknologi surya, sistem kelistrikan, dan prosedur pemeliharaan. Setiap pelajaran membawa Rani lebih dekat untuk mewujudkan potensinya.

Seiring berjalannya pelatihan, kepercayaan diri Rani tumbuh. Ia mempelajari tidak hanya keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk peran tersebut tetapi juga pentingnya kontribusinya terhadap komunitasnya. Kalimantan Tengah, tempat desanya berada, menghadapi kekurangan energi yang signifikan, dan Rani membayangkan masa depan di mana ia dapat membantu menyediakan listrik yang andal bagi sesama penduduk desa. “Saya berharap dapat berkontribusi bagi masyarakat dan menjadi bagian dari perubahan yang kita butuhkan,” ungkapnya dalam sebuah wawancara pada tahun 2022.

Andriah Feby, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menghadiri sesi pelatihan tahun 2022 dan menyampaikan optimismenya tentang peran operator perempuan di sektor energi. “Melihat operator perempuan selama pelatihan, saya yakin mereka dapat menginspirasi perempuan lain untuk meningkatkan keterlibatan mereka di sektor energi bersih,” ungkapnya, seraya menggarisbawahi pentingnya visibilitas dan representasi.

Hasil pelatihan tahun 2022 menggarisbawahi keberhasilan program. Unit EBTKE (Energi Baru dan Terbarukan) di Kementerian ESDM mencatat bahwa operator perempuan menunjukkan pengetahuan dan keterampilan teknis yang setara dengan rekan laki-laki mereka. Perubahan ini tidak hanya memberdayakan perempuan seperti Rani, tetapi juga menjadi katalisator perubahan yang lebih luas di dalam masyarakat. Rani dan rekan-rekannya menjadi contoh cemerlang tentang apa yang dapat dicapai ketika perempuan diberi kesempatan untuk berkembang dalam peran non-tradisional. Untuk memastikan efektivitas pelatihan, tim ACCESS memasukkan sesi Pemberdayaan Gender dan Inklusi Sosial (GESI) sebelum pelatihan teknis dimulai. Sesi-sesi ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran di antara para penyelenggara dan pelatih tentang tantangan yang dihadapi perempuan di bidang ini. Ginanjar, seorang pelatih dari PPSDM, menyampaikan refleksinya setelah menghadiri sesi GESI: “Saya sekarang lebih menyadari isu-isu yang bias gender. Ternyata banyak hal yang sering kita anggap remeh perlu ditangani dan didiskusikan.”

Saat Rani menyelesaikan pelatihannya dan kembali ke desanya, ia merasa berdaya untuk mengambil peran barunya sebagai operator tenaga surya setempat. Saat ini, karena pembangkit listrik tenaga surya telah beroperasi, Rani telah menjalankan tugas sehari-hari sebagai operator lokal. Ia membayangkan perjalanannya hanya sebagai awal—batu loncatan bagi perempuan lain di komunitasnya untuk diikuti. Kisah Rani dan upaya kolektif perempuan seperti dirinya melambangkan perubahan signifikan menuju kesetaraan gender dalam lanskap energi Indonesia, membuktikan bahwa dengan dukungan dan kesempatan yang tepat, perempuan dapat bersinar sebagai pemimpin dan inovator di sektor energi bersih.

© 2021 - ACCESS