Pembangkit listrik tenaga surya dan badan usaha milik desa Transform Lives in West Sumba
Lengora Pantai adalah desa pesisir kecil yang terletak di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Di desa ini, terdapat dusun Boepapa dan Nelayan yang selama bertahun-tahun hidup terisolasi dari pasokan energi modern. Listrik—kebutuhan dasar di sebagian besar tempat—tidak lebih dari sekadar mimpi bagi masyarakat di komunitas terpencil ini. Tanpa listrik, penduduk desa menghadapi berbagai tantangan yang saling terkait yang menghambat potensi mereka.
Kehidupan Sebelum Listrik
Sebelum adanya intervensi mengenai energi listrik, kurangnya listrik di Lengora Pantai berarti tidak adanya energi yang dapat diandalkan untuk menyalakan rumah, bisnis, dan layanan penting. Secara praktis, hal ini membuat desa dalam keadaan keterbatasan yang konstan. Tidak adanya listrik berarti tidak ada cahaya setelah senja, yang tidak hanya membatasi interaksi sosial tetapi juga menghentikan kegiatan produktif. Hari berakhir ketika matahari terbenam, dan setiap upaya untuk memperpanjang jam kerja atau belajar membutuhkan generator diesel yang mahal dan tidak efisien. Biaya bahan bakar mahal dan banyak keluarga tidak memiliki pilihan selain mengabaikan opsi ini sama sekali.
Konsekuensi dari kemiskinan energi ini sangat besar. Aktivitas ekonomi sangat terbatas, nelayan setempat tidak dapat mengawetkan hasil tangkapan harian mereka karena kekurangan es, dan usaha rumahan berjuang untuk bertahan hidup. Selain itu, pendidikan terhambat, karena siswa merasa sulit untuk belajar setelah gelap, dan guru seperti Maryam hanya dapat berbuat sedikit dengan sumber daya yang terbatas yang mereka miliki.
“Listrik akan memberikan kami lebih banyak ruang untuk berkembang,” jelas Yati. “Selain itu, listrik tidak hanya meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah dan pembelajaran siswa, tetapi juga membuat pekerjaan rumah tangga saya jauh lebih mudah.” Kesaksian pribadi Yati menggambarkan betapa besar pengaruh listrik yang andal terhadap kehidupan profesional dan rumah tangga. Singkatnya, hidup tanpa listrik adalah hidup yang penuh dengan keterbatasan—di mana peluang terlewatkan, dan potensi penuh masyarakat tidak akan pernah terwujud.
Kedatangan Tenaga Surya: Fajar Baru
Semua itu berubah saat diperkenalkannya Proyek ACCESS, yang bertujuan untuk mengubah desa-desa terpencil seperti Lengora Pantai melalui energi terbarukan. Pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menandai titik balik bagi desa tersebut. Pembangkit listrik yang dibangun dengan tujuan 100% berkelanjutan ini menyediakan sumber listrik yang bersih dan andal yang dapat diakses oleh semua orang di komunitas tersebut.
Bagi masyarakat Boepapa dan Nelayan, ini lebih dari sekadar peningkatan teknis—ini adalah gerbang menuju masa depan yang lebih cerah. Seketika, rumah-rumah dapat diterangi setelah gelap, yang memungkinkan keluarga untuk memperpanjang aktivitas mereka hingga malam hari. Anak-anak dapat belajar di malam hari, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk meraih keberhasilan akademis. Bisnis yang sebelumnya terkendala oleh kurangnya listrik kini dapat tumbuh dan berkembang. Tindakan sederhana seperti menyalakan sakelar telah membuka dunia penuh kemungkinan.
Untuk pertama kalinya, penduduk desa memiliki energi yang andal dan hemat biaya, sehingga mereka terbebas dari kebutuhan akan generator yang mahal dan memungkinkan mereka untuk mengalokasikan sumber daya untuk usaha yang lebih produktif.
Memberdayakan Perekonomian: Lahirnya Kewirausahaan Lokal
Pengenalan energi surya tidak hanya meningkatkan kondisi kehidupan tetapi juga memicu gelombang inovasi ekonomi. Salah satu kebutuhan paling mendesak di desa tersebut telah lama menjadi permasalahan adalah mengenai pelestarian ikan yang sangat penting bagi dari ekonomi lokal. Tanpa es batu untuk mengawetkan hasil tangkapan harian mereka, para nelayan terpaksa menempuh perjalanan jauh ke kota-kota terdekat untuk membeli es, dengan risiko kerusakan dan kerugian dalam prosesnya. Tantangan ini diperparah oleh cuaca yang tidak menentu, membuat situasi semakin genting dan sulit.
Menyadari masalah ini, badan usaha milik desa, BUM Desa Larano Jaya mendirikan usaha produksi es batu. Dengan dukungan awal berupa seed funding dari UNDP sebesar Rp25.000.000, usaha ini didirikan untuk memproduksi es secara lokal, memberikan solusi berkelanjutan untuk tantangan berkepanjang yang para nelayan hadapi. Usaha pembuatan es ini melibatkan pembekuan air dalam kantong plastik 12mm, yang kemudian disimpan dalam kotak pembeku, siap untuk didistribusikan kepada para nelayan.
Dampaknya langsung dan mendalam. Usaha produksi es tidak hanya menyediakan layanan penting bagi industri perikanan lokal, tetapi juga menjadi sumber pendapatan utama bagi desa. Usaha ini menghasilkan pendapatan harian antara Rp150.000 dan Rp200.000, yang berarti keuntungan bulanan sekitar Rp5.000.000. Uang ini diinvestasikan kembali ke masyarakat, mendukung inisiatif lokal lainnya, dan memastikan keberlanjutan usaha milik desa.
Bagi para nelayan, ketersediaan es yang terjangkau memberikan arti bagi mereka untuk tidak perlu lagi mengambil risiko bepergian ke luar desa, mereka juga tidak perlu khawatir tentang potensi pembusukan hasil tangkapan mereka karena cuaca buruk. Seperti yang dikatakan seorang nelayan, "Bisnis es telah mengubah segalanya. Kami sekarang dapat mengawetkan ikan kami di sini, di desa, yang berarti keamanan yang lebih baik bagi kami"
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) telah memicu periode pertumbuhan dan optimisme yang belum pernah terjadi sebelumnya di Lengora Pantai. Desa tersebut tidak lagi terkekang oleh keterbatasan masa lalu. Tenaga surya tidak hanya menerangi rumah-rumah tetapi juga pikiran dan menyediakan fondasi bagi masa depan yang penuh dengan peluang.
Seperti yang dikatakan Maryam, “Listrik telah membuat kita menyadari bahwa kita dapat mencapai lebih dari yang pernah kita duga.” Melalui program ACCESS, energi terbarukan, dan semangat kewirausahaan BUM Desa Larano Jaya, masyarakat Lengora Pantai telah menemukan kekuatan kemandirian dan inovasi. Mereka tidak lagi didefinisikan oleh apa kekurangan mereka, tetapi oleh apa yang telah mereka bangun—komunitas yang berkembang pesat yang diberdayakan oleh cahaya energi surya dan janji masa depan yang lebih cerah.