Menyeimbangkan Tanggung Jawab dan Perkembangan Diri: Sebuah Kisah dari Sarna

October 17, 2024

Di Desa Malaringgi, terdapat kisah tentang dedikasi dan ketangguhan. Sarna, perempuan berusia 29 tahun dan anak bungsu dari tujuh bersaudara, telah menghadapi tantangan berat sejak kecil. Ditinggal sang ayah sejak kecil, Sarna dibesarkan oleh ibunya dalam kondisi ekonomi yang sulit. Meski mengalami kesulitan, ia berhasil menyelesaikan pendidikan sarjananya dan mendapatkan pekerjaan sebagai staf di sebuah hotel di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Sarna sangat menikmati pekerjaannya, tetapi setelah dua tahun, ia mengambil keputusan sulit untuk mengundurkan diri dan kembali ke Desa Malaringgi. Ibunya sudah terbaring di tempat tidur, dan Sarna merasa sudah menjadi kewajibannya untuk merawatnya. Mengorbankan impiannya untuk menjadi perempuan pekerja yang mandiri secara finansial, Sarna pulang kampung dengan berat hati.

Saat berita tentang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Proyek ACCESS datang ke desa itu, Sarna melihat peluang baru. Ia terlibat aktif dalam pengelolaan proyek PLTS, mengikuti program pra-On The Job Training (OJT) selama lima hari yang diselenggarakan oleh proyek ACCESS. Menyeimbangkan waktu antara mengurus ibunya dan mengikuti pelatihan merupakan tantangan tersendiri, tetapi Sarna berhasil melakukannya dengan tekad yang kuat.

Keterlibatan Sarna tidak berhenti di situ. Ia dipercaya untuk menjadi bendahara BUM Desa "Mataiwoi" di Malaringgi, menggantikan bendahara sebelumnya. Peran ini menambah beban tanggung jawabnya. Meskipun banyak tuntutan, Sarna merasa momen ini menjadi momen penting untuk terlibat dalam kegiatan yang bermakna.

Sarna menunjukkan kemampuannya untuk menyeimbangkan berbagai tanggung jawab dengan berhasil menyelesaikan pra-OJT dan OJT yang berlangsung selama empat hari intensif. Ia bekerja tanpa lelah, berpartisipasi dalam praktik lapangan seperti memasang tiang penyangga dan panel surya di bawah terik matahari. Motivasinya berasal dari keinginan untuk memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan langsung tentang PLTS.

Sarna sangat yakin akan pentingnya belajar, terlepas dari status, usia, atau jenis kelamin. Antusiasme dan komitmennya selama OJT terlihat jelas saat ia menyeimbangkan keuangannya yang terbatas untuk membayar insentif harian bagi pengasuh ibunya selama ia mengikuti pelatihan.

Pada bulan Mei 2024, Sarna telah mengemban tugas tambahan, yaitu menangani dan mencatat pembayaran tarif listrik dari pelanggan di kantor BUM Desa. Keterlibatan aktifnya dalam peran tersebut tidak menyurutkan dedikasinya dalam mengasuh sang ibu. Perjalanan hidup Sarna merupakan bukti semangat dan komitmen seorang perempuan terhadap keluarga dan masyarakat. Kisah hidupnya menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana seorang perempuan berdedikasi seperti dirinya mampu menyeimbangkan tanggung jawab pribadi dengan mengejar ilmu dan pertumbuhan profesional.

© 2021 - ACCESS