Melalui Pelatihan dan Sertifikasi, Operator Lokal Dipersiapkan untuk Menjaga Keberlanjutan Energi Terbarukan di Desa Sasaran
Keberlanjutan pembangkit listrik tenaga surya off-grid dan pompa air tenaga surya di desa-desa pedesaan bergantung pada kemampuan operator lokal. Oleh karena itu, membangun kapasitas operator lokal dan mematuhi Prosedur Operasional Standar (SOP) adalah pertimbangan penting bagi Proyek ACCESS. Hingga akhir tahun 2022, 80 operator lokal dari Indonesia dan Timor-Leste telah menyelesaikan pelatihan tentang teknologi listrik tenaga surya yang terkait secara khusus dengan operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya off-grid dan pompa air tenaga surya. Pelatihan dilakukan melalui kemitraan Proyek ACCESS dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.
"Operator lokal berkontribusi tidak hanya terhadap keberlanjutan Proyek ACCESS dari segi komponen teknis, tetapi juga bersentuhan dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama kami untuk memerangi kemiskinan energi, memberikan kesetaraan, dan membantu mempercepat pembangunan masyarakat," kata Ibu Ahn Soyeon, Deputi Direktur Negara KOICA Indonesia. Ahn menekankan bahwa di bawah Kerjasama Segitiga Selatan (SSTC), pemerintah Korea berkomitmen untuk membantu memperkuat kapasitas pemangku kepentingan lokal dalam bidang energi terbarukan untuk membantu pemerintah Indonesia dan Timor-Leste mencapai tujuan SDG. Kemitraan seperti ini juga akan memperkuat kerja sama di antara ketiga pihak untuk saat ini dan masa depan.
Di bawah naungan SSTC, semua pihak (UNDP, KOICA, pemerintah Indonesia, dan Timor-Leste) telah berupaya meningkatkan akses ke energi terbarukan baik bagi Indonesia maupun Timor-Leste, termasuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan keahlian operator lokal untuk merawat dan mengoperasikan listrik tenaga surya dan pompa air. Belarimino Filomeno Neves, Direktur Jenderal Desentralisasi Administratif-Kementerian Urusan Negara (MSA) Timor-Leste menyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan momen besar dan penting bagi Timor-Leste. Mengingat pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang dimiliki Indonesia tentang infrastruktur pompa air tenaga surya PV, pelatihan kapasitas untuk operator lokal Timor-Leste dapat membantu menjaga infrastruktur yang terpasang yang akan dibangun oleh Proyek ACCESS.
Menurut Aretha, Kepala Unit Lingkungan UNDP Indonesia, penyelesaian program pelatihan baru-baru ini adalah kisah sukses sejati. Meskipun dihadapkan pada tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi, tim bekerja tanpa lelah untuk menemukan solusi dan menyelesaikan pelatihan, dengan dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. "Penyelesaian pelatihan ini adalah contoh yang layak dari kegiatan Kerjasama Segitiga Selatan (SSTC) antara Indonesia dan Timor-Leste dengan dukungan dari Republik Korea Selatan dalam teknologi energi terbarukan dan peningkatan kapasitas operator lokal,” tambah Aretha.
Menurut laporan penilaian pasca-pelatihan, peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang signifikan terkait dengan listrik tenaga surya dan pompa air tenaga surya. Akibatnya, semua operator lokal sekarang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dan siap untuk memastikan penyediaan energi yang berkelanjutan di desa-desa sasaran. Laode Sulaeman, Kepala PPSDM KEBTKE menjelaskan, "Setelah menyelesaikan serangkaian kegiatan pelatihan, operator sekarang telah menjadi handal, terampil, dan kompeten dalam sebagian besar aspek operasi dan pemeliharaan listrik tenaga surya. Keterampilan yang diperoleh akan memungkinkan operator lokal untuk menerapkan solusi energi terbarukan di desa mereka masing-masing, dengan demikian memberikan manfaat bagi lingkungan lokal mereka,” tambahnya. Keberhasilan program pelatihan adalah bukti inisiatif peningkatan kapasitas dalam mempromosikan solusi energi berkelanjutan dan meningkatkan kehidupan masyarakat lokal.
Penulis: Sugiyanto