Cerita Lampu Surya dari Timor-Leste
Proyek ACCESS diimplementasikan oleh UNDP di Indonesia dan Timor-Leste dengan dukungan keuangan dari Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA), dalam kemitraan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia dan Kementerian Administrasi Negara Timor-Leste.
Di munisipalitas Bobonaro, yang terletak di bagian barat Timor-Leste, Proyek ACCESS memasang lampu surya berefisiensi tinggi di 207 rumah tangga. Lebih dari 518 pria, 523 wanita, dan 305 siswa di 6 aldeia terpilih di Bobonaro akan mendapatkan manfaat dari inisiatif Proyek ACCESS.
Ibu Joaquina Moniz dos Reis, penduduk Aldeia Tepa, menggunakan lampu surya di rumahnya. Sebelumnya, dia harus melakukan semua pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan dan memasak sebelum gelap. Sekarang, dia dapat bekerja di malam hari dengan lampu surya. Lampu tersebut memungkinkannya mengelola waktu secara fleksibel dan mengembangkan bisnis keluarganya.
"Lampu surya memudahkan kegiatan sehari-hari saya. Dengan lampu surya, saya bisa menyiapkan makanan pada malam hari untuk dijual keesokan harinya. Lampu surya juga membuat kami merasa aman dan nyaman selama malam."
Ibu Constantina Lourença berasal dari Aldeia Faturui. Dia telah menenun daun lontar menjadi anyaman dan tikar selama bertahun-tahun. Dia menjual produk tersebut untuk mendukung keluarganya. Lampu surya meningkatkan produktivitasnya, karena memungkinkannya untuk bekerja pada malam hari.
"Sangat sulit bagi kami ketika anak-anak kami sakit karena waktu yang diperlukan untuk menyiapkan lampu minyak tanah atau lilin untuk pergi ke pusat kesehatan yang jauh dari desa kami. Tetapi sekarang, kami dapat menggunakan lampu surya yang mudah dibawa dan memberikan cahaya kepada keluarga kami sepanjang malam. Kami merasa aman dan nyaman," kata Alberto Maulelo Sebastião, dari Faturui.
Penulis: Feliciana Maria Correia