Tidak hanya kaya akan suku, bahasa, dan budaya, Indonesia juga sangat kaya akan sumber daya alamnya.…" />
Pelatihan operator lokal Proyek ACCESS UNDP di PLTS Pulau Tunda. © ACCESS 2022.

Indonesia yang Kaya akan Energi Terbarukan

March 4, 2023

Tidak hanya kaya akan suku, bahasa, dan budaya, Indonesia juga sangat kaya akan sumber daya alamnya. Terdapat berbagai jenis sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia, salah satunya yaitu energi yang sudah menjadi kebutuhan dasar manusia dan menjadi penggerak roda pembangunan bangsa. Mulai dari sektor sosial, pendidikan, ekonomi, dan sektor-sektor lainnya memerlukan energi untuk menunjang berbagai aktivitas yang dilakukan. Dengan demikian, energi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung kemajuan suatu bangsa.

Potensi Energi Terbarukan di Indonesia

Beberapa sumber energi yang tersedia di Indonesia di antaranya yaitu minyak bumi, gas alam, dan batu bara yang merupakan kelompok energi fosil. Selain energi fosil, Indonesia juga memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah. Berasal dari sumber daya alam yang tidak akan habis karena terbentuk dari proses alam yang berkelanjutan, energi terbarukan ini di antaranya meliputi energi surya, energi air, energi angin, energi laut, energi panas bumi, dan bioenergi.[1] Indonesia memiliki keenam jenis potensi energi terbarukan tersebut dengan total potensi mencapai 442 GW.[2]

Di antara berbagai potensi energi terbarukan yang ada di Indonesia, energi surya memiliki potensi terbesar, yakni mencapai 207,8 GWp.[2] Sementara itu, besar potensi energi terbarukan di Indonesia yang lainnya yaitu energi air 94,3 GW, energi angin 60,6 GW, bioenergi 32,6 GW, energi panas bumi 28,5 GW, dan energi laut 17,9 GW.[2] Hingga tahun 2021, pemanfaatan energi surya di Indonesia masih sangat minim, di mana kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia baru mencapai 0,20 GWp.[3] Nilai tersebut relatif masih sangat jauh jika dibandingkan dengan besarnya potensi energi surya di Indonesia itu sendiri.

Secara umum, minimnya pemanfaatan energi terbarukan untuk ketenagalistrikan disebabkan oleh relatif tingginya harga produksi pembangkit berbasis energi terbarukan sehingga sulit bersaing dengan pembangkit berbahan bakar fosil, terutama batu bara. Selain itu, kurangnya dukungan industri dalam negeri terkait komponen pembangkit listrik energi terbarukan serta masih sulitnya mendapatkan pendanaan berbunga rendah juga menjadi penyebab terhambatnya pengembangan energi terbarukan.[2]

Proyek ACCESS UNDP

Melalui berbagai program dan kebijakan, Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan dengan seoptimal mungkin, di antaranya yaitu melalui program kerja sama dengan berbagai organisasi dan lembaga internasional. Salah satu program yang saat ini sedang berlangsung yaitu program Proyek Accelerating Clean Energy Access to Reduce Inequality (ACCESS) yang bertujuan untuk mendukung masyarakat miskin dan paling rentan untuk memiliki akses yang adil dan berkelanjutan terhadap layanan dasar untuk meningkatkan penghidupan mereka.

Proyek ACCESS merupakan program kerja sama antara Korea International Cooperation Agency (KOICA), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Ministry of State Administration (MSA) Timor-Leste, United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, dan UNDP Timor-Leste, yang dimulai pada awal Mei 2020 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023. Proyek tersebut didanai oleh KOICA Indonesia sebesar USD 18 juta, di mana USD 15 juta untuk Indonesia, dan USD 3 juta untuk Timor-Leste.

Proyek ACCESS dilaksanakan di 23 desa yang tersebar di empat provinsi di Indonesia, yakni Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Tengah, serta 25 desa yang terletak di tiga kota di Timor-Leste, yakni Dili (Atauro), Bobonaro, dan Manatuto. Proyek ACCESS diharapkan dapat menyediakan akses listrik kepada setidaknya 20.000 orang di Indonesia dan Timor-Leste, menyediakan akses air bersih kepada 3.500 orang di Timor Leste, meningkatkan kapasitas teknis 80 operator lokal (30% perempuan), dan pendirian 33 lembaga usaha jasa energi terbarukan di tingkat lokal.

Energi Terbarukan Harus Dimanfaatkan secara Optimal

Sesuai dengan poin ketujuh Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu Affordable and Clean Energy, setiap individu berhak mendapatkan akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern. Dalam hal ini, pemanfaatan energi terbarukan menjadi langkah yang sangat penting guna mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut. Hal itu dikarenakan pembangkit energi terbarukan dapat dengan mudah dibangun secara mandiri atau desentralisasi sehingga masyarakat yang berada di pedalaman pun bisa mendapatkan akses energi yang bersih dan terjangkau.

Selain itu, potensi energi terbarukan yang ada di Indonesia harus dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin karena penerapan energi bersih memberikan efek domino positif yang besar bagi berbagai sektor, mulai dari sektor lingkungan, ekonomi, sosial, dan sektor-sektor lainnya. Oleh karena itu, sinergi dan kolaborasi antar berbagai pihak perlu diperkuat dalam mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan sehingga kesejahteraan lingkungan dan masyarakat diharapkan dapat meningkat.

Penulis: Dawam Faizul Amal

Referensi:

  1. Kemdikbud, “Menilik Sumber Energi Terbarukan di Masa Depan,” Mar. 25, 2021. https://ditsmp.kemdikbud.go.id/menilik-sumber-energi-terbarukan-di-masa-depan/ (accessed Feb. 15, 2023).
  2. Setjen DEN, Outlook Energi Indonesia 2019. Jakarta: Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, 2019.
  3. KESDM, “Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2021 & Rencana 2022,” 2022.
© 2021 - ACCESS