Desa Wangkolabu, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Photo @ACCESS 2022.

Menyambut Terang dari Energi Terbarukan di Desa Wangkolabu

September 20, 2022

“Pernahkah kamu jatuh cinta pada suatu tempat, tetapi belum pernah mengunjunginya? Ketika mengunjungi sebuah tempat tertentu, kamu merasa seolah disambut di rumah sendiri,” Sven Verbeek Wolthuys seorang penulis dan peneliti kelahiran Belanda menyampaikan hal tersebut saat mengenang Tanah Abang Jakarta dalam proses menapaktilasi jejak leluhurnya. Berbekal cerita dari kakek-neneknya, Sven memutuskan untuk tinggal di Indonesia untuk melakukan penelitian tentang pemukiman daerah Tanah Abang. Kalau Sven kelahiran Belanda yang berakhir tinggal di Jawa Barat, maka Ristifah seorang Patriot ACCESS Energi Program (PEAP) adalah kelahiran Yogyakarta, Indonesia yang memutuskan untuk menetap sementara di Sulawesi Tenggara. Proyek ACCESS sendiri berada di bawah naungan United Nations Development Programme (UNDP) yang akan membangun listrik menggunakan energi terbarukan, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 23 desa di Indonesia. 

“Ya, saya merasa seperti disambut di rumah sendiri ada desa indah yang ini. Namanya Desa Wangkolabu, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara,” ungkap Ristifah. Lokasi Desa Wangkolabu ditempuh selama dua setengah jam dari Kabupaten Muna melalui jalur darat dan jalur perairan. Sebelum bertugas sebagai PEAP, Ristifah belum pernah berkunjung ke Desa Wangkolabu. Namun di tahun 2015 lalu, Ristifah pergi berlibur ke Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Kapal cepat yang membawa Ristifah sempat berhenti di Pelabuhan Muna, Kabupaten Muna. Saat itu Ristifah berkata, “Izinkan saya suatu hari nanti hadir kembali di tanah ini. Benar, ucapan adalah doa, kini melalui proyek ACCESS, saya hadir di Tanah Muna.” Bertugas mulai dari 25 Semptember 2021-April 2023 membuat Ristifah dapat menikmati keindahan alam Desa Wangkolabu dan bertumbuh bersama masyarakat sekitar.

Sekarang sudah hampir satu tahun Ristifah tinggal bersama Suku bajo dan Suku Muna, masyarakat asli Desa Wangkolabu. Sebagai PEAP, Ristifah bertugas untuk memastikan sumber daya manusia (SDM) di Desa wangkolabu siap menerima pembangunan PLTS. “ACCESS mendukung perempuan untuk mengambil andil dalam setiap kegiatan,” ungkap Ristifah. Selama bertugas tentu ada suka dan duka, namun Ristifah mengatakan, “Lebih banyak suka-nya. Saya merasa seperti di rumah sendiri karena disambut dengan hangat dan terbuka.”

Pada bulan Juni 2022, salah satu agenda proyek ACCESS adalah kunjungan lapangan dan survei dari pihak-pihak terkait dari Jakarta yang akan melaksanakan pembangunan PLTS. Kegiatan tersebut juga didampingi oleh operator lokal, yang nantinya akan membantu pemeliharaan infrastruktur yang sudah dibangun. Semua area desa dikelilingi, masyarakat disapa, pertanyaan terkait program dan pembangunan dijawab. Hal tersebut membuat masyarakat begitu antusias, mereka semakin tidak sabar menanti listrik dari proyek ACCESS. Bukan saja masyarakat yang senang, Risitfah sebagai PEAP juga ikut bergembira, “Saya senang karena itu berarti warga tidak perlu lagi memakai genset komunal di malam hari. Kegiatan ekonomi pun dapat semakin maju dengan menggunakan sumber energi terbarukan.” 

 

Sharing session yang dilakukan oleh operator lokal. Photo @Ristifah 2022.

Sharing session yang dilakukan oleh operator lokal. Photo @Ristifah 2022.

Sepulang survei, kami bersiap untuk melaksanakan sharing session dari operator lokal, yaitu Pak Boni dan Ibu Wulan yang sudah menjalani pelatihan terkait PLTS di Jakarta pada awal tahun ini. Tujuan dari kegiatan ini untuk membangun kesadaran akan pentingnya memahami program pembangunan PLTS. Ketika tim dari Jakarta kembali, tim di Desa Wangkolabu tidak berhenti. “Kita lanjutkan dengan terus belajar tentang PLTS. Operator lokal yang sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan di Jakarta membagi ilmunya kepada masyarakat setempat,” kata Ristifah.

Sharing session dilakukan dengan metode kunjungan ke PLTS komunal milik desa tentangga, Desa Lakarama. Ristifah sebagai PEAP juga mendapatkan banyak pembelajaran baru dalam kunjungan ini, “Melihat langsung PLTS dan diberikan penjelasan dari operator lokal dan pengurus PLTS Desa Lakarama sangat menarik. PLTS yang kami kunjungi memberikan pelajaran berharga untuk seluruh peserta. Kegiatan ini menjadi gambaran bagaimana perawatan akan keberlangsungan dalam menjalankan PLTS. Kedepannya, ketika PLTS di Desa wangkolabu sudah dibangun diharapkan dapat dimanfatkan dengan maksimal danbijak dalam pengelolaan.”

Pembangunan akses listrik yang berasal dari energi terbarukan juga sebagai upaya pencegahan perubahan iklim. Masa tugas Ristifah akan berakhir pada April 2023, tapi ia mengatakan, “Setelah pulang saya tetap ingin berkontribusi menggunakan system remote. Saya tetap mau menjaga komunikasi jarak jauh. Saya juga yakin, setelah proyek ini selesai nantinya akses listrik dan internet akan bagus.” 

 

Ditulis oleh: Ristifah dan Elizabeth Gabriela

Diedit oleh: Imas Agustina dan Mathilde Sari Gokmauli

 

© 2021 - ACCESS