Kebahagiaan Bersinar Secerah Cahaya Malam di Desa Tambolosu
Di bidang energi berkelanjutan, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hadir sebagai kekuatan transformatif, sebuah upaya melepaskan ketergantungan pada bahan bakar fosil serta mitigasi permasalahan lingkungan seperti polusi. Terletak di jantung Kabupaten Laonti di Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Desa Tambolosu adalah sebuah contoh nyata tentang pemanfaatan energi terbarukan melalui penyediaan pembangkit listrik tenaga surya. Proyek ACCESS menghadirkan terangnya malam ke Desa Tambolosu dan 21 lokasi lainnya di Indonesia dengan pembangunan PLTS.
Memasuki bulan-bulan surut gelombang laut tahun 2023, pembangunan PLTS di Tambolosu telah rampung. Tonggak ini menandai era baru bagi desa tersebut, dimana 278 rumah tangga, satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan sembilan fasilitas umum memulai uji coba untuk merasakan terangnya lampu listrik. Uji coba tersebut mengundang kesan tersendiri dari warga desa. Sebagaimana Benhur, Sekretaris Desa Wangkolabu, yang mengungkapkan rasa terima kasihnya atasn terwujudnya layanan listrik di desa yang ia tempati tersebut. Ia mengekspresikan istilah “Merdeka” di Tambolosu, dan mencatat bahwa desa tersebut belum pernah menyaksikan kondisi cerah seperti ini sejak negara Indonesia memperoleh kemerdekaan beberapa dekade lalu.
Hal senada juga diungkapkan Lusiani, seorang ibu rumah tangga berusia 34 tahun dan pelaku UMKM. “Dengan adanya lampu PLTS, tugas kami sebagai ibu rumah tangga menjadi lebih mudah,” ujarnya. Sebagai pemilik bisnis kue, dia menyoroti potensi kemudahan dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas dengan lebih mudah. Ia pun tersenyum penuh harapan, membayangkan kemungkinan membeli peralatan elektronik di masa depan.
Reaksi yang paling menghangatkan hati ditemukan pada anak-anak ketika uji coba listrik PLTS terbukti berhasil. Mereka bersorak gembira, “Horeeee menyalami lampu, terangmi kampungta, enakmi kita belajar, Bisami kita nonton TV” (“Hore, nyalakan lampu, terangi desa, ada baiknya kita belajar, kita bisa nonton TV”) seru mereka penuh riang karena kebahagiaan baru telah merasuki Tambolosu.
Rasa syukur, gembira, dan bahagia terpancar dari wajah warga Desa Tambolosu yang selama bertahun-tahun kehilangan pancaran lampu listrik. Tahir, Kepala Desa Tambolosu, menyampaikan harapannya agar seluruh pelanggan PLTS menjunjung tinggi komitmennya dalam membayar biaya listrik setiap bulannya. Ia lebih lanjut mendesak semua pemangku kepentingan untuk menjaga dan memelihara infrastruktur ini, memastikan lampu-lampu tersebut terus menerangi dan meningkatkan kehidupan masyarakat desa, untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan cerah bagi Tambolosu.
Ditulis oleh Hairuddin Lasaima (PEAP Proyek ACCESS di Desa Wangkolabu)
Diedit oleh Sugiyanto