Jakarta, 27 Oktober 2023 - Proyek Accelerating Clean Energy Access to Reduce Inequality (ACCESS) UNDP Indonesia…" />

Seminar ACCESS Seri ke-2: Perempuan dan Energi Terbarukan, Menggali Potensi dan Memberdayakan Perempuan di Sektor Energi

November 2, 2023

Jakarta, 27 Oktober 2023 - Proyek Accelerating Clean Energy Access to Reduce Inequality (ACCESS) UNDP Indonesia bersama dengan Kajian Gender Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Program Paska Sarjana Universitas Indonesia mengadakan Seminar ACCESS Seri ke-2. Seminar ini bertemakan Perempuan dan Energi Terbarukan: Sejauh Mana Kita Melangkah? dan berlangsung pada Hari Rabu, 25 Oktober 2023, di Aula SLG Gedung IASTH Lantai 5, Kampus Salemba Universitas Indonesia.

Dalam seminar ini, berbagai pembicara yang kompeten di bidangnya berkumpul untuk berbagi pembelajaran dari kegiatan penerapan strategi pengarusutamaan gender, membahas peluang dan strategi ke depan untuk meningkatkan partisipasi perempuan di sector energi, dan berdialog untuk memperkuat integrasi gender dalam kebijakan terkait energi.

Pembicara dalam seminar ini termasuk Sahid Junaidi (Sekretaris Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM), Mathilde Sari Gokmauli (National Project Manager ACCESS UNDP), Mike Verawati (Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia), dan Mia Siscawati (Ketua Kajian Gender SKSG UI). Masing-masing pembicara membahas aspek yang berbeda terkait perempuan dan energi terbarukan, memberikan wawasan yang berharga tentang tantangan dan pembelajaran, serta tantangan ketidakseteraan dalam aspek kebijakan dan hasil-hasilnya, serta membahas kerangka kerja keadilan energi yang menekankan perlunya pengarusutamaan gender dalam kebijakan dan praktik energi di Indonesia.

Athor Subroto, Direktur SKSG UI dalam sambutannya menyampaikan tentang posisi dan peran penting perempuan dalam transformasi energi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Saat ini Indonesia sedang berjuang untuk bisa lepas dari middle income trap, dan untuk lepas dari itu dibutuhkan kebijakan dan praktik transisi energi energi yang tepat. Transisi energi tidak akan bisa terjadi jika tidak memperhatikan peran perempuan dalam prosesnya”, ucapnya.

Agnes Gurning, Gender and Social Inclusivity Analyst UNDP Indonesia dalam sambutan pembuka menekankan pentingnya mengakui dimensi gender dalam kebijakan energi.  Ia menggarisbawahi bahwa efektivitas kebijakan energi akan meningkat jika gender diintegrasikan dengan baik. Sejalan dengan hal terebut, Andriah Feby Misna, Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, memberikan perspektifnya tentang peran perempuan dalam pengambilan keputusan di sector energi. Ia menyoroti kenyataan bahwa perempuan hanya mewakili 5% dari peran pengambilan keputusan di sektor energi. Dalam pandangannya, perempuan perlu dukungan lebih untuk berperan dalam aspek pengambilan keputusan di sector energi.

Sahid Junaedi, pembicara dari Kementerian ESDM menjelaskan bahwa perempuan memiliki posisi yang sangat penting didalam sektor energi karena dalam kenyataannya mereka berperan penting dalam pengelolaan konsumsi energi rumah tangga. “Pada era transisi energi, perempuan memiliki peran yang sangat besar dalam memberikan pengaruh ataupun mendapatkan pengaruh dari proses transisi ini. dan hal ini sangat besar dirasakan pengaruhnya di perdesaan dan daerah terpencil”, ucapnya saat memaparkan.

Mathilde Sari dari Proyek ACCESS UNDP menggarisbawahi pentingnya analisa, strategi, dan rencana aksi gender dalam setiap tahap pelaksanaan proyek, termasuk peningkatan pemahaman gender kepada semua mitra dan pengumpulan data yang teragregasi.

Sementara itu, Mike Verawati dari Koalisi Perempuan menjelaskan betapa vitalnya peran perempuan dalam menghadapi krisis energi, yang sering berdampak negative terutama pada tingkat domestik. Dia menekankan bahwa 70 % siklus hidup perempuan setiap harinya itu bersentuhan dengan energi. Meningkatkan kesadaran akan peran perempuan dalam masalah energi adalah Langkah penting dalam memastikan penyelesaian yang berkelanjutan.

Salah satu perspektif yang perlu dikedepankan untuk meningkatkan peran perempuan di sektor energi dijelaskan oleh Mia Siscawati dari SKSG UI. Ia menyoroti pentingnya politik energi yang pengadopsi kesetaraan, keadilan, dan inklusivitas. Dia menekankan inovasi teknologi energi terbarukan perlu dikembangkan melalui proses kerja sama yang kolaboratif dengan komunitas yang ingin dilayaninya, dengan perhatian khusus pada perempuan, penyandang disabilitas, kelompok rentan, dan kaum marjinal.

Selain seminar “Perempuan dan Energi Terbarukan”, juga diadakan pameran booth yang menampilkan kegiatan-kegiatan inovatif terkait perempuan dan energi. Para pihak yang mengisi pameran termasuk adalah Proyek ACCESS, Koalisi Perempuan, SKSG UI, Jakarta Climate Ranger, dan Jurnal Perempuan. Peserta seminar berkesempatan untuk berdiskusi dan bertukar ide di masing-masing booth selama seminar berlangsung.

 

###  ###  ###

Untuk informasi lanjutan, silakan menghubungi

© 2021 - ACCESS