
Proyek ACCESS Sukses Gelar Business Plan Competition in Renewable Energy (BPCRE)
Sepanjang Oktober sampai November 2022, proyek ACCESS menyelenggarakan kegiatan yang disebut Business Plan Competition in Renewable Energy (BPCRE). Kegiatan BPCRE ini bertujuan untuk mengundang mahasiswa aktif jenjang D3, D4 dan S1 dari universitas di seluruh Indonesia untuk membuat sebuah rencana bisnis yang bisa digunakan/dilaksanakan oleh masyarakat di pedesaan yang sebelumnya tidak memiliki akses listrik dan dalam waktu dekat akan mendapatkan akses listrik 24/7, meskipun dalam kapasitas terbatas.
Ada 34 kelompok yang mengikuti kegiatan ini dan mengirimkan proposalnya dengan total peserta berjumlah 152 mahasiswa, 96 laki-laki dan 57 perempuan. Dari 34 proposal yang masuk kemudian diseleksi menjadi 8 besar, untuk kemudian lanjut ke tahap final.
Final BPCRE diadakan pada 29 November 2022 secara tatap muka di SDG Academy Indonesia. Kelompok yang lolos ke tahap final berasal dari berbagai lokasi di Indonesia, seperti Surabaya, Malang, Jember, Yogyakarta, hingga Riau. Ada beberapa poin yang menjadi kriteria penjurian proposal; ide bisnis, aplikasi bisnis, dan dampak sosial. Sedangkan dalam tahap final para juri menilai presentasi berdasarkan 4 poin; kesesuaian materi & presentasi dengan ketentuan, kejelasan dan teknik presentasi, manajemen waktu, kreativitas dan kerja sama anggota tim memberikan jawaban.
Selain itu juara pertama dimenangkan oleh Visco Company dengan produk virgin coconut oil (VCO) dari Universitas Indonesia. Juara kedua dimenangkan oleh SchiColar dengan teknologi ternak ayam dari Universitas Brawijaya. Juara ketiga dimenangkan oleh Labkul dengan produk jarring nelayan ramah lingkungan dari Universitas Indonesia. Terakhir, juara favorit yang dinilai dari konten digital di Instagram Reels dan Tik Tok dimenangkan oleh F-Light dari Universitas Jember dengan produk lampu solar untuk nelayan.
“BPCRE adalah acara yang sangat berkesan. Selain mengasah kemampuan mahasiswa secara akademik, BPCRE juga melatih kemandirian mahasiswa. BPCRE juga memberikan pengetahuan baru tentang wilayah yang belum memiliki listrik di Indonesia. Harapan saya, proposal yang dikumpukan dapat membantu masyarakat di desa ACCESS,” ucap Rahayu, perwakilan kelompok SchiColar, Universitas Brawijaya.
“Saya harap BPCRE dilaksanakan lagi tahun depan karena saya ingin mengikutinya lagi!” tambah Ahmad Ishamul, perwakilan kelompok F-Light, Universitas Jember.
###
Ditulis oleh: Elizabeth Gabriela