Photo by Agus Chairudin - PPSDM KEBTKE

UNDP Memulai Pelatihan bagi Lokal Operator untuk Pengelolaan Infrastruktur Energi Terbarukan

August 23, 2022

Tiga puluh orang operator lokal dari Timor-Leste mengikuti pelatihan pengoperasian, pemeliharaan, dan pengelolaan infrastruktur energi terbarukan yang dilakukan Proyek Accelerating Clean Energy Access to Reduce Inequality’ (ACCESS) United Nations Development Programme (UNDP) yang dimulai hari ini. Proyek ini menyediakan layanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan di 23 lokasi di Indonesia dan 25 desa in Timor Leste,  dengan pendanaan dari Republik Korea.

Bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, para operator ini akan mempelajari dasar-dasar instalasi pompa air tenaga surya yang disediakan untuk 11 lokasi di Bobonaro, Manatuto, and Atauro. Pelatihan ini termasuk kunjungan ke instalasi serupa di Kuningan Jawa Barat agar para peserta dapat belajar langsung dari warga lokal dan dinas pemerintah terkait.

“Karena adanya krisis iklim dan energi, sangat penting bagi kita semua bekerja secara kolektif untuk mengembangkan solusi yang akan membantu membuat planet kita lebih berkelanjutan. Saya berharap melalui program ini, peserta akan mempelajari keterampilan yang diperlukan saat kita bekerja sama untuk menyediakan akses yang adil dan berkelanjutan ke layanan dasar,” disampaikan Nicholas Booth, Officer-in-Charge, UNDP Indonesia dalam sambutan pembukaan. Ia menambahkan bahwa Proyek ACCESS secara strategis berkontribusi dalam penggunaan energi terbarukan untuk kebutuhan dasar dan mempromosikan kesetaraan gender sebagai bagian dari kerja samanya dengan Pemerintah Indonesia, Timor Leste dan Republik Korea.

Di bawah kerangka Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (SSTC, South-South Triangular Cooperation), proyek ACCESS dirancang untuk mempromosikan pertukaran pengetahuan dan pengalaman, dan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Timor-Leste. “Dalam hal ini, KOICA, mewakili kontribusi Korea Selatan untuk mendukung kerja sama lintas sektor antara Indonesia dan Timor-Leste, dan pada akhirnya membuka babak baru dalam sejarah. Dengan demikian, KOICA berdiri untuk bekerja untuk kemitraan ACCESS, serta berkomitmen untuk mempercepat akses energi bersih untuk elektrifikasi pedesaan. Kami berharap dengan skema SSTC ini semua mitra akan bekerja sama dan mencapai tujuan bersama, serta menjalin persahabatan yang kuat antara Korea Selatan, Indonesia, dan Timor-Leste.” kata Mr Jeong Yun Gil, Country Director KOICA Indonesia.

Kegiatan Pembukaan ini juga diisi talk show yang mengupas proyek ACCESS sejalan dengan inisiatif Kerjasama Selatan-Selatan (SSTC). Hadir sebagai panelis Direktur Kerjasama Pembangunan Internasional Kementerian Luar Negeri Indonesia, Ibu Briliantina Putri; Kepala Biro Kerjasama Teknik  (Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri) Kementerian Sekretariat Negara Indonesia Ibu Noviyanti; Deputy Director of KOICA Indonesia Ibu So Yeon Ahn; Director General of Administrative Decentralization, Ministry of State Administration, Timor-Leste Belarmino Filomino Neves; serta Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Indonesia Ibu Andriah Feby Misna.

Proyek ini akan berkontribusi pada pencapaian Rencana Strategis Nasional Timor-Leste 2011-2030 yang melihat energi terbarukan sebagai komponen penting untuk pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, terutama di daerah pedesaan terpencil. “Masalah yang kita hadapi saat ini adalah akses air bersih. Indonesia memiliki pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan untuk mengelola dan memanfaatkan sistem pompa air tenaga surya secara maksimal. Pengembangan kapasitas untuk operator lokal kami di lokasi yang ditargetkan untuk operasi dan pemeliharaan sangat penting untuk keberlanjutan proyek ini.” Ujar Mr. Belarmino Filomino Neves the Director General of Administrative Decentralization, Ministry of State Administration, Timor-Leste.

Dalam sambutan pembukaan pelatihan gelombang pertama, Susetyo Edi Prabowo, Kepala Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral menyatakan  “Pompa Air Tenaga Surya adalah teknologi yang relatif baru dan masih berkembang sehingga kita membutuhkan orang yang berkompeten untuk mengoperasikan dan memeliharanya. Itulah mengapa KOICA dan UNDP bekerjasama dengan PPSDM untuk melatih operator lokal. Melalui pelatihan ini, para peserta akan mendapatkan pengetahuan teoretis, keterampilan praktis sampai jenjang sertifikasi.

Proyek ACCESS sendiri dikembangkan berdasarkan kemitraan antara UNDP, Kementerian ESDM, Ministry of State Administration Timor-Leste dengan hibah dari Korea International Cooperation Agency (KOICA).

Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular

The South-South Triangular Cooperation atau Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular adalan kerangka kerjasama di antara negara-negara selatan di bdiang politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, dan teknis. Melalui kerjasama antara Indonesia, Timor-Leste, and Republik Korea pembangkit listrik tenaga surya, pompa air tenaga surya dan lampu tenaga surya hemat energi dipasang di desa-desa di Timor-Leste, serta menyediakan akses listrik untuk sekurang-kurangnya 20,000 orang di Indonesia dan Timor-Leste serta air bersih untuk 3,500 orang di Timor-Leste.

© 2021 - ACCESS