Kementerian ESDM dan UNDP Kirim ‘Patriot Energi’ untuk Terangi Desa dengan Listrik Tenaga Surya
22 September 2021, Jakarta—Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) dan Badan PBB untuk Pembangunan (UNDP) pagi ini melantik 23 orang Patriot Energi ACCESS Program yang bertugas mendampingi masyarakat selama 18 bulan sebagai fasilitator di 23 desa di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Tengah untuk mengembangkan layanan listrik dari energi bersih dan berkelanjutan yang bersumber dari tenaga surya.
Ke-23 Patriot Energi juga merupakan bagian dari proyek ACCESS, sebuah proyek bersama UNDP dan ESDM yang didukung oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA). Tujuan utama dari proyek ACCESS adalah menyediakan akses listrik dari energi terbarukan, khususnya tenaga surya, ke desa-desa terpencil di Indonesia dan di Timor-Leste.
Dalam laporannya, Hendra Iswahyudi, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE, mengatakan “Ke-23 Patriot Energi ini terpilih dari 140 orang peserta seleksi terbuka dan terdiri dari 16 laki-laki dan tujuh perempuan, seluruhnya adalah sarjana dari berbagai latar belakang pendidikan. Mereka umumnya memiliki pengalaman lebih dari tiga tahun, bahkan ada yang telah berpengalaman lebih dari sepuluh tahun dalam pendampingan masyarakat. Di desa mereka akan mendampingi masyarakat selama pembangunan PLTS; membantu serah terima aset PLTS dari Kementerian ESDM ke Pemerintah Desa; memfasilitasi pemilihan, pelatihan dan sertifikasi operator lokal; membentuk unit pengelola listrik desa; serta membantu memetakan potensi ekonomi desa”
Mereka telah mengikuti pelatihan secara daring dari tanggal 6 sampai tanggal 14 September 2021, serta pelatihan secara luring dari tanggal 20 sampai tanggal 24 September 2021 dengan materi yang mencakup: kode etik pemberdayaan, pendekatan gender dan inklusi sosial, pendekatan partisipatif, pengenalan PLTS dan infrastruktur solar PV, operasi dan pengelolaan PLTS komunal, pembentukan Badan Usaha Milik Desa dan Unit Pengelola Listrik Desa, serta pendampingan teknis identifikasi ekonomi desa dan penyusunan analisis keberlanjutan.
Program Patriot Energi ACCESS ini merupakan bagian kemitraan antara United Nations Development Programme Indonesia dan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia yang didanai hibah Korea International Cooperation Agency (KOICA) melalui proyek ACCESS (Accelerating Clean Energy to Reduce Inequality). Proyek ACCESS akan membangun 23 pembangkit listrik tenaga surya komunal dengan total kapasitas 1,2 megawatts (MW) di 23 villages di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Tengah.
“Proyek ACCESS ini merupakan salah satu pendekatan paling ambisius dalam pengembangan energi bersih karena bantuan yang diberikan tidak hanya berupa infrastruktur pembangkit listrik namun disertai pelatihan dan sertifikasi untuk warga setempat sebagai operator serta pengembangan lembaga pengelola layanan listrik lokal.” Ujar Sophie Kemkhadze, Deputy Resident Representative United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia.
“Para patriot energi ini menjadi sangat penting karena mereka yang akan mendampingi dan membantu masyarakat setempat selama proses persiapan dan pelaksanaan, termasuk nantinya mendokumentasikan seluruh kegiatan ini sebagai pembelajaran bagi pengembangan kegiatan serupa." Dalam arahannya, Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM mengatakan “Kehadiran para patriot energi ini diharapkan bisa membantu masyarakat secara mandiri mengelola sumber energi yang tersedia, mengidentifikasi potensi-potensi setempat, yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan biaya yang kompetitif, manajemen yang sederhana sehingga masyarakat kita di daerah yang terpencil dapat mengupayakan energinya sendiri.” Diharapkannya agar para patriot energi ini juga dapat menjadi pemantik perubahan, khususnya bagi 0,8 persen saudara-saudara kita yang belum menikmati listrik, mereka yang tinggal di 433 desa yang masih gelap gulita dan mereka yang tinggal 3.100 desa yang listriknya menggunakan lampu tenaga surya hemat energi.
Proyek ACCESS diharapkan menghasilkan akses listrik untuk setidaknya 20.000 orang di Indonesia dan Timor-Leste dan akses ke air untuk 3.500 orang di Timor-Leste dari total instalasi sekitar 1,2 MegaWatt pembangkit listrik tenaga surya. Diharapkan minimal 30% perempuan akan menajdi penerima manfaat langsung.
For additional information, please contact
Kementerian ESDM, Chrisnawan Anditya, Direktur Aneka EBT ESDM, chrisnawan.anditya@esdm.go.id
UNDP Indonesia, Tomi Soetjipto, Communication Specialist, suryo.tomi@undp.org
UNDP ACCESS Project, Salman Nursiwan, Monitoring and Outreach Officer, salman.nursiwan@undp.org
For additional information, please contact
Kementerian ESDM, Chrisnawan Anditya, Direktur Aneka EBT ESDM, chrisnawan.anditya@esdm.go.id
UNDP Indonesia, Tomi Soetjipto, Communication Specialist, suryo.tomi@undp.org
UNDP ACCESS Project, Salman Nursiwan, Monitoring and Outreach Officer, salman.nursiwan@undp.org
Tentang ACCESS Program
The ACCESS project is implemented in Indonesia under the partnership with the Indonesia Ministry of Energy and Mineral Resources and the Timor-Leste Ministry of Stated Administration with USD18 million funding support from the Korea International Cooperation Agency (KOICA). In Indonesia, the project provides solar power systems to rural communities in four provinces across the country.
In 2020-2023 the partnership will support the poor and most vulnerable communities in 23 villages in four provinces in Indonesia (East Nusa Tenggara, West Sulawesi, South-East Sulawesi, and Central Kalimantan provinces) and 25 villages in three municipalities of Timor-Leste (Municipality of Dili (Atauro), Bobonaro and Manatuto). The project aims to provide equitable and sustainable access to essential services for improving their livelihoods.
At the end of the project, with a minimum of 30% of women as direct beneficiaries and in compliance with social-environmental safeguards, The ACCESS Project is expected to result in access to electricity to at least 20,000 people in Indonesia and Timor-Leste and access to water to 3,500 people in Timor-Leste from the total installation of about 1.2 MegaWatt communal solar-PV power plants, improve the technical capacity of 80 local people and enhance the sustainability of built clean energy infrastructure at the village level by establishment of local energy service institutions.